Rabu, 17 Maret 2010

Cachi Macky

“Kamu sayang aku gak sih?” teriak Cachi.
Yang diteriaki hanya diam saja, asyik memainkan ponselnya.
“Macky...!” teriak Cachi. Lagi.
“Kau masih saja meragukanku?” Macky menghampiri Cachi dan berdiri dihadapannya.
“Iya. Kamu menunjukan tanda-tanda kalo kamu itu...” Cachi tak meneruskan kalimatnya.
“Main mata? Selingkuh?” Macky menghela nafas keras-keras. “Kamu itu keterlaluan, Cachi.”
“Keterlaluan gimana? Kamu yang keterlaluan!” kata Cachi menggelegar ketika melihat tampang Macky yang cuek bebek. “Tuh kan kamu gak dengerin aku. Apa itu gak keterlaluan?”
“Gak.” kata Macky cuek.
“Terus Sachika gimana?” cecar Cachi. “Aku gak mau kamu nyakitin dia. Nanti aku yang malu, Mack!”
Macky melenggang keluar kamar. Langkahnya terhenti mendengar teriakan Cachi. “Mau kemana? Kita sedang bicara, Mack!”
“Ngambilin kamu minum, adikku sayang. Kasihan dari tadi kamu teriak-teriak.”
Cachi melongo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar